Mother
On Duty
Melewati
“menikmati” masa tumbuh si kecil karena harus bekerja menjadi kesedihan dalam
jiwa ibu. Jangan lantas menyesalinya dengan memberi anak semua yang
diinginkannya, bisa-bisa membuat keadaan menjadi runyam.
Ketika
keinginan untuk berkarir dan kebutuhan yang semakin mendesak, Anda terpaksa
meninggalkan si kecil dirumah. Jiwa seorang ibu terasa menyalahkan dan
menyesali diri sendiri saat Anda menjalani pilihan untuk bekerja. Kadang karena
itu, para ibu justru memanjakan anaknya karena merasa kasihan. Tanpa sadar,
anak menjadi beralih mengendalikan orangtuanya.
PERAN GANDA
Pada
hakekatnya, seorang ibu mempunyai tugas utama yaitu mengatur urusan rumah
tangga termasuk mengawasi dan membimbing anak-anak. Apalagi bila anak masih
balita, pasti Anda tidak tega meninggalkannya. Anak berusia dari 0-5 tahun
memang sangat bergantung pada ibunya. Selain belum dapat makan dan mandi
sendiri, begitu pula pada pembentukan kepribadiannya juga masih membutuhkan
bantuan dari orangtua dan lingkungan. Sedianya anak belajar dari orang-orang
disekelilingnya. Oleh karena itu lingkungan sangat penting. Anak yang
dibesarkan di lingkungan kasar, akan menumbuhkan sikap keras dan suka memukul
nantinya. Sehingga bila harus dititipkan pada pembantu maka orangtua harus tahu
betul bahwa pembantu tersebut mampu membimbing anak dengan baik.
Masih
terdokrin di masyarakat, kalau ibu yang bekerja tidak memperdulikan anak dan
akhirnya dipandang sinis. Jangan berkecil hati dan terima setiap masukan dengan
lapang dada. Jadikan kritikan menjadi cambuk untuk bersemangat bekerja dan membagi
waktu dengan anak.
Vera
Itabiliana, Psi menyatakan tidak semua ibu bekerja berdampak negatif, seorang
anak yang ditinggalkan bekerja ibunya dapat belajar mandiri dan memahami peran
wanita. Mandiri disini, anak sudah mulai memahami bahwa ibu bekerja jadi harus
belajar memakai baju sendiri dan lainnya. Sedangkan bagi si ibu, dengan bekerja
selain menghasilkan pundi-pundi penghasilan juga membuat terbukanya wawasan dan
menambah kreativitasan. Menurut beberapa penelitian malah ibu bekerja
lebih bahagia dan lebih sehat.
KETEGASAN
Sebagai orang tua, Anda wajib
menerapkan ketegasan, menjaga wibawa, mendidik anak-anak sedari kecil agar mau
berusaha jika menginginkan sesuatu. Menjadi sahabat terbaik bagi anak-anak
mereka, tidak harus dengan jalan memberikan semua yang diinginkan anak dan
lantas tidak memarahinya bila berbuat salah.
Untuk
itu maka ibu yang bekerja di luar rumah harus bijaksana mengatur waktu. Bahkan
untuk yang bekerja di dalam rumahpun harus mampu membagi waktu dengan
bijaksana. Secara kuantitas waktu Anda dan anak memang berkurang, manfaatkan
quality time yang ada untuk
menumbuhkan perasaan saling menyayangi antara anggota keluarga.
Berangkat
pagi hari dan pulang pada sore bahkan kadang malam hari tetap harus meluangkan
waktu untuk berkomunikasi dengan anak. Meski lelah seharian di kantor, berikan
waktu untuk bercanda atau bermain, memeriksa tugas-tugas sekolah menjadi opsi
yang bijak. Sebuah pengorbanan yang manis meliha anak bertumbuh menjadi pintar
dan bersemangat. Bekerjasamalah dengan ayah untuk menolong Anda sehingga rumah
tangga tetap terjaga harmonis.
Tips
1. Ask yourself! pertanyaan yang penting ketika memutuskan pilihan
untuk bekerja adalah “mengapa Anda bekerja?”. Pertanyaan satu ini yang akan
memantapkan tekad Anda untuk bekerja. Apakah untuk menambah penghasilan, atau
lainnya. Setelah fix, Anda tidak akan
terlalu merasa bersalah pada keluarga.
2. Menghilangkan perasaan
bersalah.
Kondisi yang terjadi pada
hubungan ibu dan anak tergantung pada pihak yang mejalaninya. Anak yang
ditinggal ibunya bekerja tidak semuanya menjadi pribadi yang negatif. Perasaan
bersalah karena meninggalkan anak memang kerap muncul, tebus itu dengan memberi
perhatian yang bijak dan tidak berlebihan. Tetap menunjukkan sikap tegas pada
anak sehingga tidak kehilangan sikap orangtua.
3. Meet another super woman.
Ketika bekerja, Anda dapat bertemu dengan perempuan-perempuan pekerja yang
hebat dan tangguh yang bisa memotivasi Anda. Dapat menyerap banyak informasi
yang bermanfaat untuk anak, seperti dokter anak dan sekolah yang terbaik untuk
pembangunan karakter anak Anda.
4. Bekerjasama dengan
pengasuh atau keluarga yang menemani si kecil. Berikan peraturan yang
ditetapkan meski Anda tidak ada di rumah. Berikan reward and punishment
yang sesuai usia anak.
5. Begitu tiba di rumah, Anda dapat melepaskan semua atribut Anda sebagai perempuan karier baik pikiran maupun perasaan. Apalagi bila Anda membawa pekerjaan kerumah, ini dapat menjadi cap buruk di hadapan anak.
5. Begitu tiba di rumah, Anda dapat melepaskan semua atribut Anda sebagai perempuan karier baik pikiran maupun perasaan. Apalagi bila Anda membawa pekerjaan kerumah, ini dapat menjadi cap buruk di hadapan anak.
6. Liburan
Luangkan waktu untuk ijin untuk
mengambil rapor atau bertemu dengan guru anak. Manfaatkan beberapa hari cuti
untuk waktu berlibur dengan keluarga. Nikmati sepuasnya tanpa memikirkan
pekerjaan, sudah pasti si kecil merasa menjadi anak paling bahagia di
dunia.
Ciao!
Gita Carla