Minggu, 18 Agustus 2013


 What is Golden Age?


Twinkle-twinkle little star.. how i wonder what you are...Agenda menyanyi saat memandikan si kecil terasa semakin menyenangkan bila Anda tahu keuntungan lainnya. Masa sih?
Otak adalah karunia terbesar yang diberikan saat kita masih dalam kandungan ibu. Dimulai dari sebuah lempengan yang terbentuk di usia kehamilan 18 hari, otak mencapai puncak pembentukan di kehamilan 4-6 bulan. Bayi terlahir dengan memiliki 1 trilyun neuron dalam otaknya. jumlah sel otak menentukan kualitas otak yang dilihat dari nutrisi selama masih dalam kandungan.
Ada masa-masa tertentu dimana otak terasa lebih peka. Periode inilah yang disebut golden age. Walaupun ada sedikit perbedaan antara para ahli tentang rentang waktu masa golde age, yaitu 0-2 th, 0-3 th, 0-5 th atau 0-8 th, namun semuanya sepakat bahwa awal-awal tahun pertama kehidupan anak adalah masa-masa emas mereka dimana otak berkembang dengan sangat cepat. Bayangkan, bayi baru lahir, berat otaknya sekitar 25% berat otak orang dewasa, sementara usia 2 tahun berat otaknya bisa 80% orang dewasa.
Otak anak dari 1-4 tahun seperti sponge, yang menyerap semua informasi tanpa difilter atau dianalisa dulu. Di usia ini anak mudah diarahkan. Misal mengatakan sesuatu secara berulang-ulang dan terus menerus secara konsisten, maka akan langsung masuk ke bawah sadarnya dan akan dibawa sampai dewasa. Jangan menyia-nyiakan masa emas si kecil. Bila diasah sedari kecil, jangan salah bisa-bisa ketika remaja sudah menjadi maestro.
Must Know:
Di masa emas inilah, seseorang belajar mengenai harapan, kepercayaan dan prediksi. Perlakuan itu ada dua, secure attachment dan insecure attachment.  Nah, bila si kecil mendapatkan perlakuan buruk seperti abuse (kekerasan) atau pengabaian. Hati-hati saja, tanpa disadari hal ini tersimpan dalam alam bawah sadar kemudian akhirnya menumpuk dan menjadi gangguan.


Untuk memaksimalkan potensi otak anak, ada dua hal yang memegang peranan penting dalam pertumbuhan kecerdasan anak.
a. Nutrisi dan Gizi
Golden age merupakan satu masa yang hanya berlangsung sekali seumur hidup. Otak yang merupakan pusat perkembangan kecerdasan dan fisik anak, sehingga sangat bergantung pada kualitas otak anak. Zat seperti protein dan asam amino, asam lemak essensial (EFA), sialic Acid (SA), zat besi, kolin, zinc, folat dan vitamin A sangat berguna untuk pertumbuhan struktur dan fungsi otak anak. Nutrisi tersebut dengan lemak dan asam lemak AA dan DHA sudah terkandung di susu anak sekarang ini.
b. Sel otak saling berhubungan dengan adanya sinaps yaitu jaringan penghubung. Stimulasi diperlukan agar hubungan antarsel saraf otak (sinaps) dapat berkembang karena bila tak distimulasi, sinaps yang jarang atau tak terpakai akan musnah. Semakin dini pengalaman sensorik atau stimulasi seperti mendengar, melihat, meraba, menghirup dan mengecap dilakukan maka sinaps semakin kuat.
Stimulasi akan terasa menyenangkan bila dilakukan dengan bebas, ceria dan tanpa tekanan. Anda tidak harus memaksa si kecil ketika melakukan kegiatan-kegiatan kreatif itu. Bila ingin dia menjadi pemberani, stimulasi pikirannya agar menjadi percaya diri.
Psikolog perkembangan anak, Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psi menjelaskan domain perkembangan anak beserta contoh stimulasinya:
  • Fisik: Ajak anak bergerak aktif untuk menyempurnakan koordinasi motorik kasar dan halus, juga untuk menyempurnakan percabangan syarafnya agar kelak jadi lebih cerdas dan terhindar dari berbagai kemungkinan gangguan perkembangan.
  • Kognitif: Perkenalkan segala yang ada di sekeliling kita kepada anak untuk memperluas wawasan anak, meningkatkan kemampuan berstrategi lewat kemampuan analisis-sintesisnya Bahasa: Banyak ajak anak bicara supaya dia bisa menangkap dan mempraktekkan banyak kosa kata dalam struktur bahasa yang tepat di situasi yang tepat 
  • Emosi: Tertawa dan memeluk anak membuat dia merasakan kasih sayang dan bisa percaya pada orang sekitarnya. Pelukan juga bisa lebih percaya diri dan bersosialisasi dengan baik.
  • Sosial: banyak-banyak memberi kesempatan anak untuk bertemu dengan berbagai jenis orang agar ia punya banyak latihan untuk bisa berinteraksi dalam berbagai jenis pergaulan


Tips:
1. Adventure Together
Alam merupakan guru yang baik untuk menjawab keingintahuan si kecil. Dengan mengamati setiap detil kecil, anak akan belajar banyak. Sambil bersantai di taman, Anda dapat bercerita tentang alam. Perkenalkan flora dan fauna yang tentunya menarik indera penglihatannya. Anak akan senang dan menunjukkannya dengan bertanya (kadang tanpa henti). Jawablah pertanyaannya dengan bahasa yang sederhana.
2. Ajak ngomong
Acara mengobrol dengan sikecil juga menjadi asyik. Bahasa-bahasa yang mungkin tak anda mengerti seperti: ataa..tataa mam...Ajak mengenal kata-kata seperti mama, papa, hai...
2. I’m Duplicate Mommy!
Hati-hati dengan kebiasaan buruk Anda. Karena kegemarannya yang mengamati sesuatu, anak meniru Anda. Hindari berperilaku buruk atau mengatakan hal-hal buruk di depan anak, karena pada masa golden age ini anak punya kemampuan menyerap informasi yang luar biasa.
3. Pujian
Berikan pujian ketika dia menyelesaikan permainan dengan baik. Bila dia belum terlalu mampu, tetap beri pujian sambil memberikan pengarahan yang mudah dimengerti
4. Mainan yang bermanfaat
Jangan asal-asal memberi mainan buat si kecil. Pilih yang dapat memacu perkembangan kepribadian, keterampilan dan kecerdasannya namun tetap menyenangkan.
5. Stimulasi yang lebih variatif.
Disarankan untuk stimulasi yang jauh lebih variatif supaya kapasitas anak digunakan lebih optimal. Misal; meski seorang anak menyukai hal-hal yang berbau musik, ibu tidak hanya memberi mainan dan bercerita melulu soal musik. Perkenalkan pengetahuan mengenai hal lain sehingga kemampuannya semakin berkembang.

Ciao!  
Gita Carla




0 komentar:

Posting Komentar